Sabtu, 13 Agustus 2011

Ketika semuanya sudah berlalu...

Isteri yang sholihah, dialah yang qanaah.
Yang tahu hari tak selalu cerah tapi dia tak berubah.

Istri yang sholihah itu tidak harus kaya, kalau pun kaya Alhamdulillah.
Dia juga tidak harus cantik, kalau pun cantik itu hadiah.

Isteri yang sholihah itu adalah yang qana?ah, senangnya berada di rumah.
Keluar rumah hanya untuk belanja atau pergi bersama suaminya.
Dia tahu bahan makanan telah mengalami kenaikan harga,
dan tidak menyusahkan suaminya dengan segala tuntutannya.

Ada juga memang wanita yang bekerja di luar rumah,
tapi yang sholihah, dia mau berhenti kerja kalau suaminya memerintahkannya,
dan tetap bekerja kalau suaminya meridhoinya.

Kau mungkin bingung bagaimana mungkin mendapatkan wanita shalihah
sementara sedari tadi aku terus berkata yang shalihah adalah yang qanaah,
sedangkan qanaah itu tidak tampak di mata.

Yang jelas, nggak usah muluk-muluk cari yang cantik,
karena yang cantik seperti bintang di langit.
Mungkin dia mudah ditemukan, bahkan di gelap malam,
tetapi sadarilah dia tak mudah dijangkau tangan.
Ketika itu pun kau mungkin melihatnya berkilauan,
tetapi sadarilah ketika siang dia menghilang.

Isteri yang sholihah itu seperti mutiara di dasar laut,
tak selalu putih terkadang terbungkus lumut.
Di dalam cangkangnya dia senang berada,
menjaga diri dan tak mudah digoda.

Kau mungkin harus menyelam untuk menemukannya Suamiku
Tapi kau akan tahu seberharga apa aku ketika kau mendapatkanku.

(taken from mutiarasuamiku.blogspot.com)

Selasa, 09 Agustus 2011

Pengasuh itu...

Setelah memendam hasrat sekitar 1  minggu utk curhat colongan akhirnya kesampaian juga..

Kebetulan eike bekerja, sok-sok an kantoran gitchu deh so sangat membutuhkan orang yg merawat my baby bala-bala ku itu ...

Eike dulu (1 minggu yg lalu) mempunyai seorang khadimat (pengasuh/pembantu) yang menurut sy sangat kooperatif tapi banyak maunya.Usianya memang lebih tua dari saya sebut saja si Mbah. Menurut pengakuan dia  (Si mbah
  • Pernah kerja di Jakarta selama 3 tahun, alasan keluar kerja karena dia capek mengurus anak dari majikannya itu banyak 3 kiddies. Well ,,,3 anak dengan 3 pengasuh menurut sy tdk masalah, tapi perasaan itu segera sy skip utk berfikir positif saja. 
  • Dia dulu mempunyai gaji sekitar 1.3 juta karena dia merupakan khadimat senior di Jakarta. Well utk gaji segitu otomatis sy sebagai "majikan" baru nya merasa "gubrak" dengan gaji segitu. Kemudian saya menanyakan kembali keseriusannya bekerja dengan berkata: "Wah mbah klo gaji segitu saya ndak kuat,apa mending mbah kembali saja ke majikan yg pertama supaya gajinya tetep banyak..nyesel lho klo ikut saya gajinya dikit.." si Mbah menjawab: " ndak papa bu, kebetulan putra ibu kan baru satu jadi kerjaannya kan ringan,, saya mau ikut ibu kok.."..okelah dengan alasan seperti itu akhirnya eike juga meng-approve nya sebagai new-khadimat saya.
  • Hobi si Mbah ini telponan sama sms-an dg kekasihnya, yg menurutku agak mengganggu proses pengasuhan anak apalagi masih baby, yg perlu full time utk diperhatikan. Berulangkali sering bilang ke anak saya:"mbah capek dek..". Eike sampe mikir ya iyalah capek dan pegel linu wong seharian digendong sambil sibuk telponan, bukannya masa2 bayi umur 10-12 bulan adalah belajar jalan..tapi perasaan itu aku skip lagi mengingat sosok idola anakku saat itu adalah "Mbah"
Puncaknya hari Selasa minggu kemaren, saya waktu itu sampai rumah sekitar jam 7 malam, dlm keadaan letih dia bilang pamit mau pulang esok pagi krn adiknya sakit kebetulan dia jg sdg diare, saya tawari ke dokter bilangnya ndak mau ya wes lah drpd ngotot biarin aja kan beliau sdh dewasa. eike bingungnya disini Karena esok adalah hari RABU, otomatis saya tdk mengijinkan krn nanti anak saya siapa yg mengasuhnya. Tapi dia tetep keukeuh pengen pulang,well hrs telpon my beloved hubby utk nego dg si Mbah,so sad kata si Mas bahwa si Mbah memang hrs pulang bsk krn mau nyari biaya utk biaya rmh sakit adiknya.Positive thinking lageee...ya sudahlah boleh pulang tapi dua hari saja, okelah saya setujui semuanya.

Rabu dini hari ketika sy selesai sahur, saya sangat terkaget2 ada khadimat teman baik sy tidur di kamar si Mbah. khadimat teman sy itu ceritanya sdg ngambek krn keteledorannya, tapi dia bohong bilangnya mau pulang krn hendak minjemin uang karena buliknya si Mbah sdg sakit, aku tau dia bohong krn si Mbah bilangnya adik kok dia bilangnya bulik? Well i'll skip that, yah gak penting...

ending cerita ini si Mbahnya minta berhenti karena ibu dan anaknya gak rela dia di rembang sakit2an...

Aku tau dia tdk berani bilang ke eike krn gak enak pernah bohong,tapi eike gak terimanya WHATTTT sepeduli-pedulinya eike, gak mungkin eike mbiarin dia sakit.Hikmah kali ini eike g mau terlalu baik sama dia, ibaratnya air susu dibalas air tuba.Gak lagi deh enak2in seorang khadimat dengan minta apa saja selalu saya turutin. saya cukup terluka kali ini...:(

Sabtu, 13 Agustus 2011

Ketika semuanya sudah berlalu...

Isteri yang sholihah, dialah yang qanaah.
Yang tahu hari tak selalu cerah tapi dia tak berubah.

Istri yang sholihah itu tidak harus kaya, kalau pun kaya Alhamdulillah.
Dia juga tidak harus cantik, kalau pun cantik itu hadiah.

Isteri yang sholihah itu adalah yang qana?ah, senangnya berada di rumah.
Keluar rumah hanya untuk belanja atau pergi bersama suaminya.
Dia tahu bahan makanan telah mengalami kenaikan harga,
dan tidak menyusahkan suaminya dengan segala tuntutannya.

Ada juga memang wanita yang bekerja di luar rumah,
tapi yang sholihah, dia mau berhenti kerja kalau suaminya memerintahkannya,
dan tetap bekerja kalau suaminya meridhoinya.

Kau mungkin bingung bagaimana mungkin mendapatkan wanita shalihah
sementara sedari tadi aku terus berkata yang shalihah adalah yang qanaah,
sedangkan qanaah itu tidak tampak di mata.

Yang jelas, nggak usah muluk-muluk cari yang cantik,
karena yang cantik seperti bintang di langit.
Mungkin dia mudah ditemukan, bahkan di gelap malam,
tetapi sadarilah dia tak mudah dijangkau tangan.
Ketika itu pun kau mungkin melihatnya berkilauan,
tetapi sadarilah ketika siang dia menghilang.

Isteri yang sholihah itu seperti mutiara di dasar laut,
tak selalu putih terkadang terbungkus lumut.
Di dalam cangkangnya dia senang berada,
menjaga diri dan tak mudah digoda.

Kau mungkin harus menyelam untuk menemukannya Suamiku
Tapi kau akan tahu seberharga apa aku ketika kau mendapatkanku.

(taken from mutiarasuamiku.blogspot.com)

Selasa, 09 Agustus 2011

Pengasuh itu...

Setelah memendam hasrat sekitar 1  minggu utk curhat colongan akhirnya kesampaian juga..

Kebetulan eike bekerja, sok-sok an kantoran gitchu deh so sangat membutuhkan orang yg merawat my baby bala-bala ku itu ...

Eike dulu (1 minggu yg lalu) mempunyai seorang khadimat (pengasuh/pembantu) yang menurut sy sangat kooperatif tapi banyak maunya.Usianya memang lebih tua dari saya sebut saja si Mbah. Menurut pengakuan dia  (Si mbah
  • Pernah kerja di Jakarta selama 3 tahun, alasan keluar kerja karena dia capek mengurus anak dari majikannya itu banyak 3 kiddies. Well ,,,3 anak dengan 3 pengasuh menurut sy tdk masalah, tapi perasaan itu segera sy skip utk berfikir positif saja. 
  • Dia dulu mempunyai gaji sekitar 1.3 juta karena dia merupakan khadimat senior di Jakarta. Well utk gaji segitu otomatis sy sebagai "majikan" baru nya merasa "gubrak" dengan gaji segitu. Kemudian saya menanyakan kembali keseriusannya bekerja dengan berkata: "Wah mbah klo gaji segitu saya ndak kuat,apa mending mbah kembali saja ke majikan yg pertama supaya gajinya tetep banyak..nyesel lho klo ikut saya gajinya dikit.." si Mbah menjawab: " ndak papa bu, kebetulan putra ibu kan baru satu jadi kerjaannya kan ringan,, saya mau ikut ibu kok.."..okelah dengan alasan seperti itu akhirnya eike juga meng-approve nya sebagai new-khadimat saya.
  • Hobi si Mbah ini telponan sama sms-an dg kekasihnya, yg menurutku agak mengganggu proses pengasuhan anak apalagi masih baby, yg perlu full time utk diperhatikan. Berulangkali sering bilang ke anak saya:"mbah capek dek..". Eike sampe mikir ya iyalah capek dan pegel linu wong seharian digendong sambil sibuk telponan, bukannya masa2 bayi umur 10-12 bulan adalah belajar jalan..tapi perasaan itu aku skip lagi mengingat sosok idola anakku saat itu adalah "Mbah"
Puncaknya hari Selasa minggu kemaren, saya waktu itu sampai rumah sekitar jam 7 malam, dlm keadaan letih dia bilang pamit mau pulang esok pagi krn adiknya sakit kebetulan dia jg sdg diare, saya tawari ke dokter bilangnya ndak mau ya wes lah drpd ngotot biarin aja kan beliau sdh dewasa. eike bingungnya disini Karena esok adalah hari RABU, otomatis saya tdk mengijinkan krn nanti anak saya siapa yg mengasuhnya. Tapi dia tetep keukeuh pengen pulang,well hrs telpon my beloved hubby utk nego dg si Mbah,so sad kata si Mas bahwa si Mbah memang hrs pulang bsk krn mau nyari biaya utk biaya rmh sakit adiknya.Positive thinking lageee...ya sudahlah boleh pulang tapi dua hari saja, okelah saya setujui semuanya.

Rabu dini hari ketika sy selesai sahur, saya sangat terkaget2 ada khadimat teman baik sy tidur di kamar si Mbah. khadimat teman sy itu ceritanya sdg ngambek krn keteledorannya, tapi dia bohong bilangnya mau pulang krn hendak minjemin uang karena buliknya si Mbah sdg sakit, aku tau dia bohong krn si Mbah bilangnya adik kok dia bilangnya bulik? Well i'll skip that, yah gak penting...

ending cerita ini si Mbahnya minta berhenti karena ibu dan anaknya gak rela dia di rembang sakit2an...

Aku tau dia tdk berani bilang ke eike krn gak enak pernah bohong,tapi eike gak terimanya WHATTTT sepeduli-pedulinya eike, gak mungkin eike mbiarin dia sakit.Hikmah kali ini eike g mau terlalu baik sama dia, ibaratnya air susu dibalas air tuba.Gak lagi deh enak2in seorang khadimat dengan minta apa saja selalu saya turutin. saya cukup terluka kali ini...:(